top of page

Membuka Wawasan: Bagaimana Membangun Fasilitas Data Center Seperti PT DCI Indonesia

  • Writer: Jatim Raya Group
    Jatim Raya Group
  • Jul 24
  • 3 min read
ilustrasi sederhana data center
ilustrasi sederhana data center

Dengan berkembangnya teknologi digital, cloud computing, dan artificial intelligence (AI), kebutuhan akan infrastruktur data center di Indonesia semakin meningkat tajam. Salah satu pelopor yang menonjol dalam industri ini adalah PT DCI Indonesia Tbk (kode saham: DCII), yang telah membangun dan mengoperasikan data center berstandar Tier IV—tingkatan tertinggi dalam hal keandalan dan redundansi global.


Namun, membangun fasilitas serupa bukanlah sesuatu yang hanya bisa dilakukan oleh perusahaan besar. Dengan pemahaman yang tepat tentang elemen-elemen infrastruktur inti, teknisi listrik, perusahaan skala menengah, hingga institusi pendidikan dapat mulai merancang data center berskala kecil hingga menengah untuk kebutuhan internal.



Mengenal PT DCI Indonesia dan Pencapaiannya

PT DCI Indonesia didirikan pada 2011 dan berkantor pusat di Jakarta. Perusahaan ini dikenal sebagai pionir data center Tier IV di Asia Tenggara. Layanannya meliputi colocation, pengolahan data, cloud computing, dan penyimpanan server yang aman dengan efisiensi energi tinggi.


Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia pada Januari 2021 dengan harga IPO Rp420 per saham, harga saham DCII meroket hingga lebih dari Rp288.000 per lembar pada pertengahan 2025—kenaikan sekitar 68.000%. Valuasi pasarnya kini diperkirakan mencapai Rp688 triliun. Kinerja fundamental yang kuat dan lonjakan permintaan akan infrastruktur digital membuat perusahaan ini menjadi sorotan pasar modal Indonesia.




5 Elemen Utama Dalam Membangun Data Center

Meskipun membangun data center sebesar milik DCI membutuhkan investasi besar, prinsip-prinsip dasar dalam membangun sistem serupa dalam skala kecil tetap sama. Berikut adalah komponen utamanya:


1.Distribusi Listrik yang Stabil dan Redundan

Keandalan listrik merupakan tulang punggung sebuah data center. Sistem catu daya harus memiliki redundansi (seperti konfigurasi N+1) untuk menghindari downtime akibat kegagalan komponen tunggal. Instalasi listrik umumnya menggunakan kabel tembaga berinsulasi ganda dan sistem backup seperti UPS dan genset otomatis.



2.Manajemen Jalur Kabel

Manajemen kabel yang rapi dan aman diperlukan untuk menjaga kinerja serta mencegah gangguan fisik dan elektromagnetik. Pemasangan kabel dilakukan menggunakan pipa pelindung (conduit) dan ducting untuk menghindari risiko seperti panas berlebih, interferensi sinyal, dan kerusakan akibat hewan pengerat.



3.Pengendalian Suhu dan Sirkulasi Udara

Perangkat server menghasilkan panas yang cukup tinggi. Sistem HVAC (Heating, Ventilation, and Air Conditioning) dirancang agar suhu ruang tetap stabil. Sensor suhu, kontrol kipas, dan unit pendingin darurat dipasang menggunakan kabel fleksibel tahan panas, dan umumnya dilindungi dalam jalur terproteksi.



4.Sistem Jaringan Data dan Pemantauan CCTV

Jaringan LAN dan sistem kamera pengawas (CCTV) menjadi elemen wajib untuk operasional dan keamanan. Instalasi dilakukan menggunakan kabel jaringan (biasanya CAT6 atau lebih tinggi), dengan pembagian rute kabel yang terpisah dari jalur daya untuk mencegah interferensi.



5.Grounding dan Perlindungan Petir

Sistem pembumian (grounding) mencegah kerusakan pada perangkat akibat lonjakan arus atau induksi petir. Semua rak server, panel distribusi, dan tray kabel utama harus dihubungkan ke sistem grounding yang memenuhi standar kelistrikan. Kualitas penghantar sangat penting di sini.




Siapa yang Bisa Membangun Mini Data Center?


Tidak hanya perusahaan teknologi besar, mini data center saat ini juga banyak dibangun oleh:

  • Universitas untuk kebutuhan server akademik

  • Rumah sakit untuk sistem informasi medis

  • Perusahaan manufaktur untuk sistem ERP dan pemantauan produksi

  • Startup dan bisnis digital untuk layanan internal


Dengan pemahaman yang benar terhadap lima komponen utama di atas, pembangunan infrastruktur ini bisa direncanakan dan dilakukan secara bertahap, dimulai dari ruangan berpendingin khusus hingga sistem distribusi listrik dan jaringan lokal.




Penutup

Membangun fasilitas data center bukanlah hal yang mustahil bagi kalangan umum atau teknisi listrik. Yang dibutuhkan adalah pendekatan sistematis terhadap instalasi kelistrikan, manajemen suhu, pengendalian kabel, serta keamanan fisik dan jaringan. Standar yang digunakan sebaiknya mengacu pada praktik terbaik di industri dan regulasi nasional seperti SNI.


Data center telah menjadi pilar penting dalam mendukung ekonomi digital Indonesia, dan siapa pun kini bisa mulai mengambil bagian dalam transformasi ini—dari skala kecil yang fungsional, hingga infrastruktur yang siap tumbuh bersama perkembangan bisnis dan teknologi.



Referensi Produk dan Solusi Lokal

Bagi Anda yang sedang merancang fasilitas IT, server room, atau mini data center, penting untuk menggunakan komponen kelistrikan dan pelindung kabel yang sudah terstandarisasi. Di Indonesia, tersedia banyak produk berkualitas tinggi yang kompatibel untuk kebutuhan ini.


  • Untuk kabel tembaga berinsulasi dengan standar SNI yang digunakan dalam distribusi daya utama, kontrol, maupun sensor—berbagai pilihan tersedia melalui situs www.maskoelectrical.com

  • Untuk pipa conduit, cable duct, dan panel box yang mendukung pengelolaan kabel secara aman dan rapi di lingkungan data center—kunjungi www.nisoelectric.com


Dengan memilih produk yang tepat sejak awal, Anda akan lebih mudah memastikan kestabilan, keamanan, dan kerapihan sistem kelistrikan serta jaringan dalam fasilitas Anda.

 
 
 

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page